Lelaki Disebelahku


















Lelaki disebelahku meneteskan air mata
Barangkali mengenang ibunya
Atau sedih yang telah ia berikan padanya
Khotib di mimbar menguar peringatan:
                        Mirip ancaman, bahwa
“Tuhan membenci pelaku durhaka:
            KepadaNya, kepada kedua orang tua
            dan terutama, tentu, ibu

Maka, lelaki itu menunduk
Seperti ada sesal
Menggumpal

Tetapi
Ia mendengarkan lagi
Bahwa Tuhan melebur kebencianNya
Ketika kau ukir senyum di wajah ayah dan ibu
Setelah mengusap muka

dikumpulkannya sisa-sisa ceria

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Menelan kepahitan untuk disuguhkan menjadi sesuatu yang manis.