Sekuntum sajak terlambat kukirimkan kepadamu
Sebab merpati langgananku mati gara-gara polusi
Langit akhir-akhir ini juga amat murung
Bersikeras menembus hembusan nafasnya,
bisa-bisa jatuh burung berkarung
Aku tahu jika mataharimu begitu malu-malu
Kabut layaknya Tuhan yang ada tiap waktu
Bersabarlah... Cinta
Kutunggu dulu angin lewat
Mungkin kangen telah berkarat
Tapi apa daya, sayap elangpun tak mampu
Hadapi langit pucat
Apalagi merpati, ia malah mati
Rindu yang kuerami tak tumbuhkan telur
Hanya saja rasanya seperti sobekan luka
Luapkan jerit karena tak bisa dijahit
Kadang menjadi amat pahit
Dibanding temulawak
Meskipun kau sajikan dalam kolak
Masih gigilkah kau?
Masih sama teganyakah suhu kepadamu?
Jiga tetap begitu, akan kugoda istrinya
Agar naik pitam ia
Sehingga o meningkat
Lalu kau akan dipeluk hangat
0 komentar:
Posting Komentar