Tai Merpati













\








Hitungan duri-duri di hati
Kotoran yang mengering di sarang merpati
__
Sesobek kain terikat di kepala
Tumbuh akar yang melilit tekad
Membulatkan mimpi-mimpi
Hingga menjadi mungkin untuk digapai
Terang-terang rembulan
Bukan terang bulan
Dengan kismis menabur
Derap mengerti keinginan tersembunyi
Keinginan adalah delusi-delusi
Lobang tak tembus
Berisi kubus-kubus abadi
Darah memupus dahaga tanah
Akan kerinduannya kepada oase-oase
Jika dingin tak tercatat di termometer1
Kematian selalu sulit dihitung dengan jari
Sebab di tangan popor
Nyawa terbiasa meregang
Jasad-jasad pula tak tercatat di arsip
Sehingga makam pahlawan tak cukup
Menampung tumpukan sajak-sajak mereka
Dengan tinta darah
Bak lukisan maestro
Dipajang di galeri-galeri kenangan
Yang sesekali penah menyemeti
Bayi-bayi masa depan untuk bergerak
Mengerang, bahkan menerjang
Merontokkan kotoran di sarang merpati itu
Jatuh berserak-serak
__
Rebahlah darah
Tidurlah dalam rumah-rumah
Pejamkan dada
Redakan duka-duka
__
Justru permata-permata itu tersembunyi
Tanpa nama di papan nisan
Membuat perjuangan jadi abadi
Di rahim bumi
Khusuk
Mendendangkan doa-doa
__
Merpati
Terbang menuju matahari
Kenyang memakan cahaya
__
Semoga
Mimpi dikandung abadi
Di kibar sesobek kain
Kepada bayi-bayi masa depan
Mimpi itu diwariskan

_____
1. Penggalam puisi Goenawan Muhammad

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Menelan kepahitan untuk disuguhkan menjadi sesuatu yang manis.