Tiga Satu/Tiga/Tiga Belas























kamu,
yang berjalan menunduk
membaca aksara pada jalan kantuk

aku memanggilmu: cantik
berpayung dibawah rintik

mengenakan baju merah muda
menciptakan jeda di dada
rok dari serabut biru tua
membekaskan rindu jua

pohon bidara seketika mengakar di tanah kekasih
tiap-tiap daunnya berukir rasa sayang
mendatangkan teduh, mengusir gersang

setelah sepagi tadi kuisi kosongnya mata
memandangi wajahmu yang berhias sedikit peluh
secuil yang kamu kata
terkadang membuatku keluh
mengadukan cinta pada sang mahamengasuh

kutangkap titik-titik jerawat
di sisi wajahmu
merah!
juga, bintik hitam yang baru kemarin kukenal
bukan! bukan tahi lalat
ia adalah sekeping cinta dari tuhanmu

harus kukatakan
bahwa ada segumpal sesal
mengapa seketika itu lidah kelu
hati beku

dan kamu, cuma bisu

tapi, kebisuanmu adalah ribuan kalimat
yang berusaha kueja tiap-tiap hurufnya

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Menelan kepahitan untuk disuguhkan menjadi sesuatu yang manis.