Rembulan



Kabut-kabut yang diucapkannya dalam diam
Yang menggantung di pelupuk matanya ketika ia tertawa
Tersenyum dan marah, menyingkir sudah
Diriku yang malam, dia yang rembulan
Menghidupiku, jengkal-jengkal tubuhku dicahayainya
Aku menggeliat, cahayanya benderang
Angin berdendang, mengiringi mimpiku yang amnesia

                Tak bisa kusembunyikan diriku dari matanya
                Dia menghilang kucari
                Aku menghilang, dia cari
                                                                Sesekali

Kuletakkan hatiku di telapak tangan
Kutimang dan kutidurkan
Namun, dalam mimpiku yang amnesia
Aku tak pernah bisa menghilangkan wajahnya

Dari ingatan,
juga jiwa

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Menelan kepahitan untuk disuguhkan menjadi sesuatu yang manis.