Demi kesalahan yang menjadi kekal bagimu
Demi pepohonan yang menjelma hutan dalam semalam
Aku mengutuk diriku pada hirup dan hembus nafasku
Aku rajam diriku dengan doa-doa penyesalan
Entah sampai kapan
Kalau kau
pandang mataku nanti, ning
Jangan tenggelam
dalam kenang
Sebab
dalam mataku, bergenang-genang
Kesedihan-kesedihan.
Kucampakkan diriku dalam acuh
Tubuhku berpatuh-patuh
Menemaniku dalam sepi
Melongok sesuatu ke dalam sepatu
Siapa tahu, ada kenangan juga disitu
Yang menarik ujung-ujung bibirku untuk tersenyum
sebentar
Pada akhirnya hanyalah kesediaan
Menjadi gersang atau kesuburan
Sakit, sakit, dan sakit ini kutumbuk pelan-pelan
Batinku kemarau
Kutabur benih sakit
Kuhujani dengan air mata
Suburlah batin, tumbuhlah bahagia
Berdaunlah
Berbuahlah
0 komentar:
Posting Komentar