pada satu ayat
dalam sebuah surat
yang kubaca malam jum'at
"firdausi nuzula..."
surga agung
tempat pejalan-pejalan sepi kembali
dari perjalanan menemukan diri
meletakkan lelah pada nampan bidadari
lagu-lagu paling indah yang pernah menyapa telinga
ketika di dunia
musnah keindahannya
berbanding irama telaga arak, susu dan madu
yang mengalir seirama rindu
jika aku pernah pergi
kepadanya juga aku ingin kembali
jika aku pernah tersesat
dalam pelukannya jua kuharap hangat
maka, gila aku tanpanya
majnun...
rindu berayun-ayun
membawa parang ditangannya
menunggu perintah waktu
memenggalku
kupinta jangan pergi
kutahan dan kutanggalkan
cemburu, cemburu, cemburu
pada pejalan-pejalan sepi
yang juga menujumu
kekasih
0 komentar:
Posting Komentar