Tuhan, mungkin
karena engkau pengampun maka aku selalu seenaknya bikin kesalahan-kesalahan
yang berulang, sebab kepada kekasih, ketika aku berbuat salah kepadanya, maaf
itu serasa begitu berat kudapatkan. Barangkali mungkin ia telah memaafkan,
tetapi rasa bersalah yang aku sandang tak jua menghilang.
Alangkah sedih
bikin kekasih sedih, sementara kini jarak telah tercipta untuk membuatnya
tersenyum bahagia. Adakah kesalahanku tak termaafkan? Aku hanya bisa terus
berusaha melakukan yang terbaik sambil merasakan sakitnya masa lalu. Karena tak
bisa kurubah hal-hal yang sudah terlewat, aku harus lebih waspada agar tak lagi
terjerat. Kepada kekasih bahasaku hanya satu, yaitu: maaf. Aku terus
menggumamkannya dalam diam,
maaf
maaf
maaf....
Kalau
dermaganya bukan kekasih, Tuhan, aku mohon tegakkan hatiku agar tak selamanya
merintih.
0 komentar:
Posting Komentar