Ada perkataan
dari seorang arif tentang bagaimana bersikap,
“Barangkali
sudah engkau lakukan yang terbaik bagi seseorang, tapi itu saja tidak cukup,
engkau harus punya keluasan hati untuk bisa menerima juga keburukan-keburukan
dari seseorang yang telah engkau perlakukan sebaik-baiknya itu”
Alangkah indah
perkataannya itu. Dan alangkah harus benar-benar serius untuk bisa mencapai
tingkatan seperti itu, sementara untuk berbuat yang terbaik bagi seseorang saja
kita masih berfikir dua kali. Hati ini, hati kita, kadang jadi terlalu cengeng
dan mudah tersinggung dengan sesuatu yang tidak disukainya. Tapi bagaimanapun,
anak kecil yang menangis ketika terjatuh saat belajar sepeda adalah hal
lumrah. Demikian kita, masih menjadi seseorang yang cengeng pun tak apa sebagai
proses untuk menempa hati kita menjadi seluas samudera.
Apa guna
samudera kalau tak bersedia menampung sampah-sampah?
0 komentar:
Posting Komentar