Ada sayup-sayup keputus-asaan yang
didengungkan
Dari ujung jalan tempat sejarah
berbaring
Tubuhnya yang kurus menegaskan
sketsa tulang-tulang
Rahasia disimpan dalam mulut
terkatup
Tubuh yang rubuh itu seperti telah
melabuh
Nyawanya entah ada, entah telah
tiada
Malam tercekat dan berhenti
tiba-tiba
Hari menjadi senja sejenak
Matahari seperti enggan beranjak
Aha! Rembulan menjejak langit
Dalam senja terlihat pucat wajahnya
Lelaki pelupa mondar-mandir
menggendong resah
Kini, ia butuh amnesia untuk bisa
melupakannya
Apa hendak ia lupakan?
Setumpuk kenangan kian lusuh
Segudang harapan nyaris runtuh
Lolong anjing terdengar asing
Suaranya telanjang penuh kesedihan
Kapankah malam akan datang?
Lorong-lorong berwarna emas bukannya
kelam
Kerinduan bagai pupus sebelum mekar
Api mati tanpa pernah mendengar
Gemertak kayu bakar
Lelaki pelupa ngungun
Hatinya api unggun
Hidupnya sunyi mengalun
0 komentar:
Posting Komentar